Manajemen pembiayaan PAUD : konsep dan praktiknya dalam penyelenggaraan layanan PAUD yang prima | Perpustakaan Pusat
Text
Salah satu alasan mengapa masih ada lembaga PAUD yang menyelenggarakan layanan PAUD asal jalan adalah karena keterbatasan pembiayaan. Tentu alasan tersebut tidak boleh dipertahankan untuk mendapatkan suatu pembenaran, yang harus dilakukan adalah mencari solusi maupun upaya agar lembaga PAUD mampu menyelenggarakan layanan PAUD yang prima. Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk menyelenggarakan layanan PAUD yang prima adalah dengan mempraktikkan metode Activity Based Costing (ABC) dalam penyelenggaraan layanan PAUD.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa praktik Activity Based Costing (ABC) dalam penyelenggaraan layanan PAUD dapat menghasilkan layanan PAUD yang prima. Implikasinya adalah wali murid menjadi terpuaskan dalam menerima layanan PAUD. Kepuasan tersebut menjadikan wali murid sebagai iklan berjalan sehingga lembaga PAUD pada setiap tahunnya dapat merekrut peserta didik baru sesuai target atau harapan. Implikasi lain dari praktik Activity Based Costing (ABC) dalam penyelenggaraan layanan PAUD adalah layanan PAUD menjadi berstandar. Hal itu menjadikan lembaga PAUD memiliki kesiapan untuk diakreditasi. Hingga ditulisnya buku ini belum ada buku yang mengkaji tentang Manajemen Pembiayaan PAUD, khususnya buku yang disusun berdasarkan hasil penelitian. Hal ini menjadi salah satu nilai lebih dari buku ini. Pada buku ini dikaji tentang konsep layanan prima, manajemen pembiayaan pendidikan, pembiayaan PAUD, dan penciptaan layanan prima dalam penyelenggaraan layanan PAUD melalui praktik Activity Based Costing (ABC).
blu211741 | 372.21 WIY m C.1 | Perpustakaan Pusat UIN Walisongo | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
blu211742 | 372.21 WIY m C.2 | Perpustakaan Pusat UIN Walisongo | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain