Pengenalan dasar teknik bio-molekuler | Perpustakaan Pusat
Text
Mendapatkan DNA berkualitas tinggi dan utuh seringkali merupakan langkah pertama dan paling penting dalam banyak aplikasi biologi molekuler, seperti kloning DNA, sekuensing, PCR, dan elektroforesis. Mengisolasi keseluruhan DNA utuh dari berbagai macam sampel jaringan memiliki kesulitan yang berbeda karena tergantung dari sifat fisik dan biokimia jaringan yang dituju. Sebagai contoh, banyak metode ekstraksi DNA akan bekerja dengan baik untuk jaringan seperti hati, namun pada jaringan lain seperti jantung, lemak, otak, dan limpa, isolasi DNA hingga saat ini masih merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Isolasi yang paling umum dan mudah, khususnya isolasi genom pada hewan adalah dengan menggunakan sampel darah atau cairan tubuh dari organisme tersebut.
Beberapa metode telah banyak dikembangkan dengan tingkat kesukaran, kemurnian hasil dan konsentrasi hasil yang berbeda-beda. Namun demikian, teknik konvensional masih merupakan teknik yang terbaik. Permasalahannya adalah teknik konvensional ini menghasilkan produk buangan atau limbah yang berbahaya. Teknik konvensional biasa menggunakan fenol-kloroform sebagai proses menghilangkan materi lain selain nukleotida, misal protein. Sebagaimana diketahui fenol merupakan bahan yang sangat korosif sehingga pembuangan limbah yang tidak tepat, akan mencemari lingkungan sekitarnya.
BLU230452 | 572.8633 CRH p C1 | Perpustakaan Pusat UIN Walisongo | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
BLU230472 | 572.8633 CRH p C2 | Perpustakaan Pusat UIN Walisongo | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain