Abstrak/Catatan
|
Original, Baru Segel Budaya ziarah Jawa, dengan keragaman dan kontradiksinya, merupakan gugatan terhadap ragam baku agama Islam yang semakin menguat di lanskap keagamaan Indonesia sejak 1980-an. Menurut ragam baku ini, Islam “sejati” itu murni dan eksklusif. Kesalehan muncul dari kepatuhan terhadap wibawa agama: sunnah dan aturan-aturannya. Ziarah lokal sama sekali tidak murni dan eksklusif, tidak juga memaksakan wibawa kaku. Ia Islami, tetapi memadukan Islam dengan sejarah lokal, semangat kuno yang melekat di tempat lokal, dan gado-gado praktik ibadah yang akarnya tertanam jauh pada masa pra-Islam. Diam-diam, tetapi dengan laju mantap dan ulet—jauh dari corong perdebatan yang membahana di ruang publik—ziarah lokal sedang tumbuh dengan cepat, secepat ragam baku ortodoksi yang dewasa ini tampil mencolok mata. Wali Berandal Tanah Jawa menyelam jauh di bawah permukaan Indonesia modern, menjelajahi pribadi-pribadi dan ceritacerita di dunia ziarah lokal yang aneh bin ajaib, tempat Islam Timur Tengah bergulat dengan kekuatan kuno peradaban Jawa. Buku ini menghadirkan potret menakjubkan tentang Islam sebagaimana yang saat ini dipraktikkan oleh sebagian dari sekira 130 juta penduduk Jawa; suatu gejala yang sebagian besarnya tidak tertangkap mata wartawan, ilmuwan, dan wisatawan.
Judul asli : Bandit saints of Java : how Java's eccentric saints are challenging fundamentalist Islam in modern Indonesia;
Teks dalam bahasa Indonesia, diterjemahkan dari bahasa Inggris;
Termasuk indeks halaman 541-549.
|