Prinsip-prinsip ekonomi Islam
No. Panggil
|
2X6.3 IDR p
|
Pengarang
|
Idri;
|
Tempat Terbit
|
Jakarta
|
Penerbit
|
Kencana
|
Tahun Terbit
|
2023
|
Subject
|
Ekonomi Islam;
|
Klasifikasi
|
2X6.3
|
Abstrak/Catatan
|
Sebagai makhluk yang bergelut di bidang ekonomi (homo economicus), manusia baik secara personal maupun kolektif dalam memenuhi kebutuhan hidup, dihadapkan pada keinginan-keinginan yang tidak terbatas pada satu sisi dan sumber-sumber yang terbatas pada sisi yang lain. Sebagai bagian integral aktivitas manusia, kegiatan-kegiatan ekonomi (economic transactions) tak dapat dielakkan, guna memenuhi kebutuhan hidup itu dan dalam rangka menjalankan tanggung jawab manusia sebagai pihak yang berpartisipasi aktif dalam peningkatan taraf hidup manusia baik secara individu maupun kolektif.
Menurut konsep Islam, keterlibatan manusia dalam aktivitas ekonomi tidak semata untuk pemenuhan kebutuhan yang bersifat fisik, tetapi juga dengan pembinaan komunikasi positif, perilaku mutualis mutandis (saling menguntungkan), realisasi keadilan, dan perilaku tidak saling merugikan perlu dikembangkan dalam aktivitas ekonomi. Hal ini dikarenakan, peredaran perekonomian akan lancar bila didukung dengan laju ekonomi tinggi yang dibarengi nilai-nilai luhur sehingga dapat memberikan nilai manfaat dan kemaslahatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Islam menekankan agar aktivitas ekonomi dimaksudkan tidak semata-mata sebagai alat pemuas keinginan (syahwat), tetapi lebih pada upaya pencarian kehidupan berkeseimbangan (dunia-akhirat) disertai perilaku positif dengan berbuat baik dan bukan prilaku destruktif dengan berbuat kerusakan di muka bumi. Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, manusia dianjurkan supaya waspada dan menahan diri dari perilaku destruktif itu antara lain dengan cara bersabar.
Buku ini mencoba mengetengahkan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang berisi konsep, paradigma, dan nilai-nilai universal ekonomi Islam dalam rangka menjaga kepentingan dan kebutuhan serta menciptakan kesejahteraan umat manusia melalui dimensi religi demi tercapainya equilibirium (keseimbangan) kehidupan dan terjaganya kemaslahatan umat manusia dengan meninggalkan praktik-praktik ekonomi yang menyimpang.
Bibliografi: halaman 227-235.
|