Mencegah pencemaran lingkungan : melalui pengelolaan aki bekas
No. Panggil
|
628.52 SUN m
|
Pengarang
|
Sunar;
|
Tempat Terbit
|
Yogyakarta
|
Penerbit
|
Deepublish
|
Tahun Terbit
|
2022
|
Subject
|
Pencemaran; Lingkungan hidup; ; Pelestarian;
|
Klasifikasi
|
628.52
|
Abstrak/Catatan
|
Pada tahun 2017, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 1.043.017 unit mobil baru telah terjual di Indonesia. Angka itu adalah penjualan retail (dari diler ke konsumen), termasuk penjualan kendaraan komersial seperti truk dan bus. Sementara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) pada 2019 tercatat sebanyak 1.030.126 unit. Tahun 2020 Gaikindo memprediksi penjualan mobil tumbuh 5%. Berdasarkan data BPS, selain jumlah mobil penumpang yang lebih dari 16 juta unit dan jumlah sepeda motor yang lebih dari 120 juta unit, termasuk jumlah bus dan mobil barang. Dengan kenaikan jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun, maka terjadi juga kenaikan pemakaian komponen penting dari kendaraan bermotor yakni baterai kendaraan bermotor atau aki. Aki atau baterai adalah komponen penting pada kendaraan, baik sepeda motor atau mobil. Aki umumnya ada dua jenis, yakni aki basah dan aki kering (Maintenance Free/MF). Rata-rata usia aki umumnya adalah 1,5-2 tahun, setelah dua tahun harus diganti. Dengan demikian, selama lima tahun terakhir setiap tahun jumlah aki bekas yang dihasilkan rata-rata 129 juta buah dengan berbagai ukuran. Jika dikonversi menjadi berat aki bekas yang dihasilkan setiap tahun terus mengalami peningkatan dengan rata-rata 575.198 ton
Buku ini memberikan informasi tentang pengelolaan aki bekas yang berpotensi merusak lingkungan dan berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia jika tidak dikelola dengan baik. Buku ini memberikan informasi tentang jenis dan bahan pembuatan aki, rantai pasok aki baru dan bekas, pengolahan aki bekas, konsep tata kelola aki bekas, kesimpulan dan rekomendasi.
Akibat pengelolaan aki bekas yang tidak baik khusus pada daerah atau tempat peleburan ilegal akan berdampak pada masyarakat yang tinggal di kawasan dekat dengan peleburan aki bekas berisiko tinggi terpapar Pb, yang berakibat anak-anak yang lahir dan tumbuh dengan kekurangan fisik/mental, pada orang dewasa mengalami hipertensi, tremor, kram perut, kerusakan fungsi ginjal, kematian serta penyakit/sakit yang terkait dengan pernapasan.
Bibliografi halaman 104-107.
|